Hai Hai Hallo. Assalamualaikum
semuaaa… Yeahh akhirnya saya nulis blog lagi nih. Nah kira-kira saya mau bahas
apa ya?? Yaaa seperti yang tertulis di judul, saya ingin menulis mengenai Individual
Differences.
I.
Pengertian Individual Differences
Pertama coba
kita bahas dari sebuah pengertiannya yuk:
·
Menurut buku Organizational Behavior – Twelfth Edition by Jhon R. Schermerhorn & etc:
“Individual
differences are the ways in which people are similar and how they vary in their
thinking.”
Jika diterjemahkan
ke dalam Bahasa Indonesia maka menjadi : “Perbedaan individu adalah cara di
mana orang serupa dan bagaimana mereka berbeda dalam pemikiran mereka.”
·
Menurut buku Organizations – Behavior,
Structure, Processesby James L. Gibson
& etc:
“Individuals
are similar, but they are also unique. The study of individual differences such
as attitudes, perceptions, and abilities helps a manager explain differences in
performance levels.”
Jika
diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia maka menjadi:
“Individu
serupa, tetapi mereka juga unik. Studi tentang perbedaan individu seperti
sikap, persepsi, dan kemampuan membantu manajer menjelaskan perbedaan dalam
tingkat kinerja.”
Nah setelah mendapatkan arti
individual differences dari kedua buku tersebut, apa sih kesimpulannya?
Maka dapat disimpulkan, bahwa
seorang individu pada kenyataannya ialah serupa, tetapi mereka memiliki
keunikan dan perbedaan dalam beberapa hal seperti perbedaan pemikiran, sikap,
persepsi, hingga perbedaan kemampuan dalam menjelaskan perbedaan dalam suatu
tingkat kerja.
II.
Aspek-Aspek yang mempengaruhi individual differences.
Setelah kita dapat mengetahui apa itu individual differences,
sekarang kita coba bahas aspek-aspek yang terdapat di individual differences
yuk.
1. Jenis kelamin
Aspek yang pertama adalah Jenis kelamin. Pada
umumnya, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kemampuan yang sama, tetapi
terdapat perbedaan antara laki-laki dengan
perempuan dalam sebuah perusahaan yang terletak pada ketidakhadiran dan sebuah gaya kepemimpinan.
Karena perempuan memiliki pengaruh yang sangat besar sebagai
panutan bagi wanita lain, maka seorang pemimpin perempuan dalam sebuah perusahaan
sangat berpengaruh sehingga sebuah perusahaan memiliki keuntungan yang lebih
besar.
Contoh: dalam Indonesia sendiri terdapat beberapa pemimpin wanita dalam
perusahaan. Seperti Nurhayati
Subakat seorang CEO Wardah Kosmetik.
2.
Umur
Seperti yang kita ketahui, usia kini dibagi menjadi kategori. Dari Baby Bloom
hingga generasi Alpa yang merupakan lanjutan dari generasi-Z. Generasi baby
bloom lebih mementingkan jam kerja daripada apa yang mereka dapatkan, berbalik
dengan generasi Millenial tidak bekerja keras, tidak bersungguh-sungguh, dan
lebih banyak bermainnya.
3. Ras dan Etnik
Sejak lahir, kita sudah terbagi menjadi beberapa suku, beberapa perbedaan
yang dominan. Di luar negeri sendiri, perbedaan ini diatur dalam Gerakan Hak –
Hak Sipil Afrika Amerika (1955 – 1968). Undang-undang
ini melindungi individu terhadap diskriminasi kerja berdasarkan ras dan warna
kulit serta asal negara, jenis kelamin, dan agama.
4.
Persepsi
“The
way an employee sees a situation often has much greater meaning for
understanding behavior than does the situation its self. Perception involves
cognition (knowledge), it includes the interpretation of objects, symbols, and
people in the light of pertinent experiences. In words, perception involves
receiving stimuli, organizing them, and translating or interpreting the
organized stimuli to influence behavior and form attitudes.”- (Organizations – Behavior, Structure, Processes by James L. Gibson
& etc)
Cara
seorang karyawan melihat suatu situasi seringkali memiliki makna yang jauh
lebih besar untuk memahami perilaku daripada situasi itu sendiri. Persepsi
melibatkan kognisi (pengetahuan), yang mana termasuk interpretasi objek,
simbol, dan orang-orang dalam terang pengalaman yang bersangkutan. Dengan kata
lain, persepsi melibatkan menerima rangsangan, mengorganisasikannya, dan
menerjemahkan atau menafsirkan rangsangan terorganisir untuk mempengaruhi
perilaku dan membentuk sikap.
Nah sekian dulu ya blog dari saya. Kekurangannya
mohon di maafkan,. Sampai bertemu di blog selanjutnyaaa…
Referensi:
1. Scherhorn,
Jhon R, etc. 2012. Organizational Behaviour – Twelfth Edition. New Jersey:
Jhon Wiley & Sons.
2. Gibson,
James L. & etc. 2012. Organizations Behavior, Structure, Processes. America:
McGraw-Hill Irwin.
Komentar
Posting Komentar